Pencegahan Brucellosis dengan uji Rose Bengal Test (RBT)
Pengambilan sampel darah pada sapi

By Humas_DKP3 05 Jun 2022, 21:01:41 WIB UPTD PKH
Pencegahan Brucellosis dengan uji Rose Bengal Test (RBT)

Keterangan Gambar : Pengambilan sampel darah


Puskeswan Sawahlunto

 

Pencegahan Brucellosis dengan Uji Rose Bengal Test (RBT), Puskeswan Gandeng BPP, Lakukan Surveilans.

 

Penyakit brucellosis adalah penyakit bakterial yang menginfeksi sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi. Namun di Indonesia, brucellosis paling umum ditemukan pada ternak sapi dan sering dikenal sebagai penyakit Keluron Menular.

 

Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan Hewan (UPTD Puskeswan) Kota Sawahlunto mengandeng Balai Penyuluh Pertanian (BPP) melaksanakan kegiatan surveilans (pengambilan sampel darah) pada sapi dalam rangka program pencegahan penyakit Brucellosis dan pelayanan kesehatan hewan serta pemberian vitamin untuk peningkatan status kesehatan hewan ternak.

 

Tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut adalah untuk menemukan reaktor Brucellosis dan mengetahui prevalensi penyakit.

 

Pengambilan sampel darah dan pemberian vitamin pada saat ini merupakan yang kedua kali di tahun 2022 dan akan dilakukan selama dua hari. Untuk pengambilan sampel akan di ambil sebanyak 82 sampel pada ternak sapi kelompok.

 

"Brucellosis mempunyai dampak ekonomi yang sangat besar karena merupakan salah satu faktor penghambat perkembangan populasi" hal ini sampaikan oleh drh Pratiwi Purnama Sari (Tiwi) di sela sela kegiatan survelens.

 

Lebih lanjut kata drh. Tiwi menjelaskan ," Walaupun mortalitas kecil namun kerugian ekonomi yang disebabkan cukup besar karena adanya keguguran, kematian pedet, sterilitas, infertilitas dan penurunan produksi susu serta turunnya akses pasar baik skala nasional maupun internasional karena penyakit yang bersifat zoonosis".

 

Dalam kegiatan tersebut, Tim Puskeswan menurunkan delapan orang, yang terdiri dari, dua orang medis, enam orang paramedis, dan di bantu oleh penyuluh dari BPP baik dari Kec. barangin dan Kec. Talawi serta koordinator BPP.

 

"Kolaborasi dan kerja sama seperti ini perlu terus di tingkat, agar sama sama kita bisa meminimalisir kejadian penyakit atau perkembangan populasi ternak yang ada di desa binaan dari penyuluh setempat, kata Fatmi Dona Aisyah, SP, Koordinator BPP, Kec. Barangin.

 

Respon kelompok sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini dan berharap sapi-sapi peliharaannya selalu sehat dan terhindar dari penyakit berbahaya tutur Rahmat ketua kelompok di Desa Bukik Gadang.

 

Kami Puskeswan Sawahlunto akan terus melakukan kegiatan pelayanan, yang dapat meningkatkan rasa aman dan nyaman baik ke peternak juga ke hewan ternak sehingga penyebaran penyakit menular pada ternak sapi peliharaan kelompok dapat di minimalisir, tutup Agus Suseno, AM.d.

 

[email protected]




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment